PAMUNGKAS INDONESIA- Terbayang gak sih kalau hidup kita tanpa adanya kawan dan teman? Garing banget kali yah atau kita bakal kuper tanpa ada keberadaan kawan dan teman.
Kalau ada kawan dan teman paling gak kita bisa bertukar pikiran dan pergi bareng ke tempat-tempat yang lagi populer dikunjungin.
Lalu apa aja sih kriterianya seseorang sampai bisa disebut sebagai kawan dan teman menurut kalian? Kalau menurut gue seseorang bisa dinamakan sebagai kawan dan teman apabila dia dengan senang hati mau meluangkan waktu untuk kawan dan teman di atas segala kesibukannya sebagai pribadi. Selain itu kawan dan teman juga tau kapan ia harus berperan dalam memberikan support walau bentuknya hanya kata-kata namun mampu menenangkan dan membangkitkan. Lebih dari itu ya lebih bagus dong.
Kawan dan teman juga bisa memahami apa yang kita rasakan. Ibaratnya chemistry diantara kita hidup dan kita sebagai kawan dan teman saling memahami kepribadian masing-masing. Kawan dan teman
hadir di saat-saat yang tepat ketika perannya dibutuhkan, saat bahagia maupun duka.
Kalau kawan dan teman yang seringnya ada di saat seneng aja sih masih harus dibuktikan lagi apa dia memang kebetulan atau pas hadir saat kita senang atau memang dia gak niat nemenin di saat kita lagi susah. Yang begitu itu biasanya diragukan kualitas pertemanan. Jangan-jangan Cuma mau numpang senang aja yaaaa.
Biasannya nanti akan terjadi seleksi alam. Kelihatan mana yang tulus atau cuma mau jadi teman benalu. Walaupun kualitas pertemanan baru bisa dilihat dengan jelas ketika salah satunya ada yang sedang susah, tapi di saat senangpun bisa keliatan kok. Misalnya kalau lagi hang-out bareng, teman cuma punya uang pas-pas-an. Ya biasanya teman gak perhitungan kan. Kalau memang lagi ada rejeki apa salahnya bayarin.
Gue bukan jadi menilai teman dari segi materil sih, tapi bisa dilihat bahwa teman yang tulus itu gak hitung-hitungan. Ada juga teman yang benar-benar tulus bantuin dengan tenaganya karena memang ga mampu membantu secara materil. Sebaliknya juga gituh.
Kalau yang satu sedang kesusahan ya dibantu. Namanya teman ya harus saling mengisi, saling membantu namun bukan atas nama pamrih. Mengalir aja karena teman itu dengan mudah mengangkat tubuhnya, menggerakkan kakinya untuk membantu satu sama lain. Iya gak sih? Atau ada yang mau menambahkan? Teman-teman sendiri pernah ga merasakan baru kenal gak lama sama seseorang tapi kaya udah kenal lama? Gue sih pernah yah. Kalau kita peka, kita juga bisa tahu dengan siapa kita berbicara.
Apa orang yang baru kita kenal itu bisa lama jadi teman kita atau cuma sekedar kenal begitu saja. Nyatanya banyak teman-teman yang dulu kenal sampai sekarang jadi naik tahta menjadi teman. Itu karena proses.
Seiring jalannya waktu kita jadi lebih mengenal satu sama lain. Ngerti apa yang sedang dirasakan satu sama lain, baik rasa senang atau sebaliknya. Pernah gak teman-teman lagi susah terus merasa beban terangkat karena bantuan teman? Atau merasa terlindungi karena teman kita ikut ada di barisan terdepan saat masalah menghadang? Itu semua pernah gue rasakan. Rasanya seneng banget bisa memiliki teman macam itu. Biar begitu bukan berarti di antara teman gak ada perselisihan atau perbedaan pendapat loh.
Di momentun hari raya idul fitri ini, alhamdulillah bisa bersilaturahmi dengan kawan dan teman lama melalui video call. Meski semua sudah sibuk masing-masing dan ada yang tinggal jauh. Namun pertemanan di masa SD, SMP, SMA, dan Kuliah tetap kita ingat dan tak akan terlupakan. Masa-masa itulah kenangan kita.
Syukurlah pertemanan tidak putus hingga saat ini. Meski salah satunya tinggal jauh. Memang komunikasi sangat penting. Terlebih zaman sudah modern bisa silahturahmi melalui whatsapp.
“Senang teman sudah ada yang menjadi TNI, Polri, PNS, Honorer, maupun pengusaha. Tetapi tetap pertemanan adalah segalanya. (*)