PAMUNGKAS INDONESIA.ID – Saya merasa miris ternyata masih ada pejabat di pemerintahan alergi dengan wartawan. Hal ini saya alami ketika bertemu dengan seorang pejabat di lingkungan Pemprov Lampung.
Beliau (sebut saja namanya bunga). Menceritakan bahwa saya sangat alergi mas dengan wartawan. Alasannya, wartawan itu suka membuat gaduh.
Membuat berita tanpa melihat kebenarannya.
“Padahal kami mempunyai data, dan semua pekerjaan apapun sudah mengikuti sesuai aturan dan undang-undang. Kami ini tidak berani mas mau maen-maen uang negara. Karena ini juga uang rakyat mas. Jadi ketika mem klarifikasi pemberitaan itu, kami siap, ” kata dia belum lama ini.
Artinya, dari situ saya bisa melihat sampai sekarang masih ada oknum wartawan yang tugasnya meresahkan pejabat dan pengusaha. Saya yakin perjalanan wartawan seperti itu akan lenyap oleh seleksi alam.
Padahal jelas, Pers sangat berperan membantu dalam mempublikasikan apa yang akan, sedang, telah dilakukan pemerintah kepada masyarakat.
“Sehebat apa pun pejabat itu bekerja, kalau tidak ada yang memberitakan, tidak akan ada yang tahu. Tidak mungkin sampai ke masyarakat.
Oleh, karena itu pemerintah jangan alergi terhadap awak media. Sebab, awak media merupakan mitra pemerintah dalam membangun daerah.
Untuk melihat perbedaan antara wartawan dan lainnya. Dapat dilihat kompetensi dan kredibilitas dalam melakukan jurnalistik. Terlebih, di era kemajuan teknologi saat ini, jumlah wartawan semakin banyak, namun tidak semua bisa dipastikan kredibilitasnya.
Untuk itu, peran organisasi pers yang diakui Dewan Pers dapat dilihat melalui akun website :
https://dewanpers.or.id/data/sertifikasi_wartawan
Disanalah kita bisa melihat apa saja isi-isinya. Seperti sertifikasi wartawan, dan organisasi wartawan. Kalau sertifikasi wartawan bisa kita lihat nama-nama wartawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Karena apa? Mereka telah mengikuti uji kompetensi wartawan (UKW) dari jenjang muda, madya dan utama.
Wartawan seperti itu, betul-betul berkarya, hendaknya menjadi perhatian para pejabat maupun pengusaha, terutama dalam bermitra yang saling menguntungkan.
Oleh karena itu, saya berharap kepada para kepala daerah maupun pejabat lainnya di tanah air, khususnya Provinsi Lampung agar bermitra dengan wartawan itu jangan hanya seremonial belaka, tapi diwujudkan secara nyata.
“Berteman dengan wartawan itu sebetulnya tidak rugi, karena kaum jurnalistik yang profesional biasanya memiliki hati nurani dan jiwa persahabatan lebih tinggi.
Selanjutnya, pemerintah juga jangan merasa terganggu saat adanya kritis yang diberitakan para wartawan melalui medianya. Justru menjadi motivasi bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi. Dengan kritikan bisa mengukur kinerja apakah sudah sesuai atau tidak.
“Kritikan yang disampaikan harus di jadikan sebuah motivasi untuk melakukan evaluasi kinerja, karena melalui kritikan atau koreksi akan mengetahui titik kekurangan untuk selanjutnya dibenahi.
Editor : Bayumi Adinata