Gubernur Jateng Kunjungi Lampung, Rasa Ketemu Keluarga Sendiri, Langsung Greng!

“Ada yang dari Bagelan, itu daerah saya. Ternyata di sini ada juga Bagelan. Ada Kutoharjo, itu tempat tinggal saya, Gombong, Banyumas. Kebetulan istri saya juga Banyumas. Jadi rasanya saya sedang menengok keluarga kandung saya sendiri yang ada di Pesawaran”

PAMUNGKAS INDONESIA, LAMPUNG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) , Ganjar Pranowo berkunjung ke Provinsi Lampung. Tiba di Lampung Ganjar bersama istri, Siti Atikoh dan rombongan langsung menuju ke Kabupaten Pesawaran, Jumat (21/1/2022).

Kunjungan itu merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona berkunjung ke Jawa Tengah.

Kedatangan Ganjar disambut antusias oleh ratusan masyarakat Pesawaran. Mereka rela menunggu sejak pagi di Museum Transmigrasi hanya untuk bertemu Ganjar.

Ganjar yang didampingi istri, Siti Atikoh tiba di Museum Transmigrasi sekira pukul 14.30 WIB dan disambut Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, sejumlah tokoh adat Lampung.

“Ganjar dan istri kemudian dipakaikan baju adat khas Lampung dan diarak menuju museum oleh para pemain pencak silat Khakot, serta diiringi tarian Sigeh Pengunten yang menjadi tarian penyambutan tamu agung.

Menurut Ganjar ini keren sekali, tradisinya kuat, adatnya sangat bagus dan budayanya hebat. Kalau nggak hebat nggak mungkin bisa buat baju adat sekeren ini.

“Saya itu suka mengoleksi baju adat nusantara pak bupati. Saya juga sudah punya yang dari lampung,” kata Ganjar sambil berjalan menuju museum.

Sambil berjalan Ganjar juga menyapa sejumlah kelompok masyarakat lain yang ada di sana. Ada kesenian kuda kepang, komunitas sepeda onthel dan lain sebagainya.

Ganjar nampak akrab, karena mayoritas mayarakat yang hadir di tempat itu adalah transmigran asal Jawa Tengah.

“Kulo saking Purworejo pak, Karanganyar hadir pak, mbantul pak. Banyumas pak, ora ngapak ora kepenak,” teriak warga dengan antusias disambut tawa Ganjar dan lainnya.

BACA JUGA:  Diikuti Ribuan Peserta, Bupati Purworejo Lepas Funbike

Ia menjelaskan kedatangannya ke Lampung merupakan kunjungan balasan. Waktu itu, Bupati Pesawaran datang ke Semarang dan menceritakan bagaimana masyarakat di daerahnya yang banyak masyarakat Jawa.

“Ternyata betul, bahkan sejarahnya transmigrasi itu katanya ada di Pesawaran. Saya datang ke sini karena undangan pak bupati, dan saya terkejut ternyata penyambutannya luar biasa,” ujar Ganjar.

Apalagi, di tempat itu ia bertemu dengan warga transmigran asal Jawa Tengah. Banyak diantara mereka bahkan satu kampung dengan rumah Ganjar di Kutoharjo.

“Ada yang dari Bagelan, itu daerah saya. Ternyata di sini ada juga Bagelan. Ada Kutoharjo, itu tempat tinggal saya, Gombong, Banyumas. Kebetulan istri saya juga Banyumas. Jadi rasanya saya sedang menengok keluarga kandung saya sendiri yang ada di Pesawaran. Makanya begitu ketemu langsung greng,” kata Ganjar dengan senangnya

Ganjar berharap silaturahmi itu akan tetap terjalin baik. Tidak hanya itu, tapi ke depan ada kerjasama agar makin produktif.

“Ya pertaniannya, seni budaya, pemerintahan, perdagangan dan lainnya. Mari kita jaga hubungan baik yang sudah terjalin lama ini,” terangnya

Sementara itu, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengucapkan terimakasih karena Ganjar membalas kunjungannya ke Pesawaran. Ia yang waktu itu datang ke Jateng dan menawarkan Ganjar menyempatkan waktu ke Pesawaran, tak menyangka akan benar-benar terwujud.

“Alhamdulillah beliau benar-benar datang ke Pesawaran. Saya memang katakan, banyak saudara bapak di Pesawaran, ternyata beliau mau menengok saudara-saudara yang dari Jawa di sini,” katanya.

Dendi mengatakan, selama ini hubungan antara Jawa dan Lampung sangat harmonis. Bahkan sudah biasa dikenal di Lampung yakni Japung, Jawa Lampung.

“Banyak orang Lampung bisa ngomong Jawa halus, banyak orang Jawa bisa ngomong lampung. Kita semua merasa satu. Jadi Jawa adalah Lampung, dan Lampung adalah Jawa,” pungkasnya. (PI/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *