LAMPUNG, PAMUNGKASINDONESIA.ID – Program diskon pajak kendaraan bermotor (PKB) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Lampung melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) berhasil mencapai total pendapatan sebesar Rp186,7 miliar dengan rincian kendaraan menunggak lebih dari 1 Tahun, total pendapatan yang diraih sebesar Rp89,31 miliar terdiri dari jumlah kendaraan: 39.530 unit (27.207 kendaraan roda dua dan 12.323 kendaraan roda empat).
Kemudian, kendaraan telat kurang dari 1 Tahun. Total pendapatan yang diraih sebesar Rp97,46 miliar terdiri dari jumlah kendaraan: 109.927 unit (75.046 kendaraan roda dua dan 34.881 kendaraan roda empat).
Program ini diikuti oleh 149.457 unit kendaraan, dan antusiasme masyarakat meningkat hingga 30-40% dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini disampaikan Plt. Kepala Bapenda Provinsi Lampung, Slamet Riadi saat dikonfirmasi, Senin (6/1/2025).
Sayangnya, capaian tersebut tidak diikuti kendaraan dinas (Randis) pemda 15 kabupaten/kota. Hingga saat ini tercatat sebanyak 13.705 unit kendaraan dinas (randis) di 15 kabupaten/kota menunggak pajak. Dengan rinciannya, Kota Bandar Lampung 858 unit, Metro 207 unit, Lampung Selatan 1.085 unit, Lampung Tengah 1.637 unit, Lampung Timur 1.505 unit, dan Lampung Utara 1.739 unit.
Selanjutnya, Lampung Barat 200 unit, Mesuji 362 unit, Pesawaran 674 unit, Pesisir Barat 125 unit, Pringsewu 255 unit, Tanggamus 1.555 unit, Tulang Bawang 1.812 unit, Tulang Bawang Barat 426 unit, dan Way Kanan 1.265 unit.
Slamet Riadi, mendorong agar randis yang menunggak pajak tersebut bisa dibayarkan, pihaknya telah dua kali berkirim surat ke pemerintah kabupaten/kota. Dari bidang pajak sudah berupaya. Kita melakukan imbauan surat edaran sudah dua kali melalui pak sekda.
“Sehingga diharapkan tunggakan PKB randis yang ada di lingkungan pemerintah kabupaten/kota tersebut dapat segera diselesaikan pada 2025 ini,” ujar Slamet Riadi.
Terkait, berapa anggaran yang diperoleh dari 13.705 unit Randis Pemda tersebut, Slamet Riadi belum bisa merincikan potensi pendapatannya. Nanti kita informasikan, ” kata Slamet.
Masih kata Slamet Riadi, bahwa pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) terealisasi sebesar Rp 1,05 triliun dari target Rp 1,37 triliun. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) menghasilkan Rp 703,5 miliar, melebihi target Rp 640 miliar. Peningkatan ini didukung oleh kenaikan penjualan kendaraan baru dan kebijakan bebas bea balik nama untuk kendaraan bekas, ” tutup dia. (Bayu)
