Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung menampilkan produk Teh Wangei Gaharu Lampung, yang merupakan hasil Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan.
Kepala Dinas Disperindag Lampung, Evie Fatmawaty menjelaskan bahwa Teh Wangei Gaharu adalah legenda kesehatan dari hutan Rimba, kedalaman hutan hujan tropis Sumatera. lahirlah sebuah keajaiban alam yang telah menjadi rahasia kecantikan dan kesehatan sejak zaman dahulu. Yaitu Gaharu. Pohon Gaharu, yang dikenal sebagai ‘Kayu Cendana’ dari Timur, telah lama digunakan oleh para raja dan bangsawan sebagai simbol status dan obat mujarab.
“Teh Wangei Gaharu Lampung adalah warisan dari leluhur kami, yang telah menjaga rahasia pembuatan teh Gaharu selama berabad-abad. Dengan penuh cinta dan kesabaran, kami mengolah daun gaharu pilihan menjadi minuman yang kaya manfaat. Setiap tegukan Wangei Gaharu Lampung adalah seperti melakukan perjalanan waktu ke masa lalu, merasakan keharuman alam yang menenangkan, ” ujarnya, Kamis (10/10/2024).
Mengapa Wangei Gaharu Lampung begitu istimewa, sambung Evi Fatmawaty. Karena daun Gaharu terbaik yang kami pilih untuk menghasilkan kualitas yang tak tertandingi.
Pengolahan gaharu dengan cara tradisional, tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya. Serta kaya akan antioksidan dan nutrisi penting yang baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
“Perpaduan rasa manis alami dan sedikit pahit memberikan pengalaman minum yang tak terlupakan, ” ungkap Evi Fatmawaty
Turut hadir Pj. Gubernur Lampung, Samsudin saat melihat produk UMKM Teh Wangei gaharu.
Acara ini dibuka langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) . Dalam sambutannya, Jokowi menyoroti tantangan global yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia dan perdagangan internasional, sekaligus menekankan pentingnya inovasi dalam pemasaran produk Indonesia ke pasar global.
“Ekonomi global masih tumbuh lambat di kisaran 2,6 persen, 2,7 persen. Inflasi juga masih menghantui banyak negara. Perkiraan inflasi global di kisaran 5,9 persen. Ditambah perang konvensional dan perang dagang masih terus berlangsung yang membuat negara-negara melakukan kebijakan restriksi perdagangan” ujar Presiden.
Presiden juga menyinggung tentang overproduksi di China yang memicu kekhawatiran banyak negara terkait membanjirnya produk impor murah. Untuk itu, Presiden menegaskan bahwa Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat dunia, harus mampu melindungi pasar domestik dan memperkuat ekspor produk unggulan ke luar negeri.
“Kita sebagai negara dengan pasar yang besar, dengan jumlah penduduk terbesar keempat dunia, 280 juta jiwa, harus mampu melindungi pasar domestik kita, harus mampu memasarkan produk-produk kita agar kita mampu menguasai pasar di dalam negeri dan juga terus merambah secara luas di pasar luar negeri,” ungkap Presiden.
Menghadapi perang dagang dan inflasi yang melanda banyak negara, Presiden melihat adanya peluang bagi Indonesia untuk memperkuat posisi di pasar global. Menurutnya, era digital harus dimanfaatkan secara maksimal dalam memasarkan produk Indonesia.
“Saat banyak negara melakukan restriksi akibat perang dagang, menurut saya di situ ada peluang. Saat banyak negara mengalami inflasi tinggi, menurut saya di situ juga ada peluang,” ucap Presiden.
Trade Expo Indonesia tahun ini diadakan secara hybrid, baik secara luring maupun daring, dengan tujuan memperkenalkan produk-produk unggulan Indonesia ke pasar dunia. Presiden berharap pameran ini dapat mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia, meningkatkan kualitas, dan daya saing produk nasional di pasar internasional.
“Kita harus mampu memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi lagi dan meningkatkan kualitas dan daya saing produk-produk kita serta bisa merambah ke pasar yang lebih luas lagi,” tutur Presiden.(Bay/*)