LAMPUNG, PAMUNGKASINDONESIA.ID – Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi PAN Joko Santoso meninggal dunia pada Minggu, (12/05/2024) siang saat menghadiri kegiatan acara penanaman pohon bersama forkompimda di area bukit neba pekon gisting atas, kecamatan gisting tanggamus.
Joko Santoso dikabarkan meninggal dunia pada Minggu, (12/05/2024) siang saat setelah menghadiri kegiatan di area bukit neba pekon gisting atas, kecamatan gisting tanggamus, yang diduga akibat serangan jantung.
Meninggalnya politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut, membuat sejumlah kalangan, baik rekan kerja maupun sahabat serta handai taulan merasa kehilangan.
Begitu banyak kenangan yang di tinggalkan oleh almarhum Joko, baik di lingkungan keluarga, sahabat maupun di lingkungan lembaga DPRD Provinsi Lampung.
Seperti halnya yang disampaikan oleh Anggota DPRD Provinsi Lampung Mukhlis Basri. Ia mengatakan bahwa, almarhum Joko Santoso merupakan sosok yang bersahaja serta bertanggungjawab di bidang pekerjaannya.
“Kesederhanaan almarhum sebagai contoh untuk kita semua, selain itu beliau politisi yang bertanggung jawab atas pekerjaannya,” Kata Mukhlis Basri yang juga merupakan rekan satu komisi bersama almarhum saat dikonfirmasi media trabas.co,dan pamungkasindonesia.id
Melalui ini, Mukhlis Basri menyampaikan dukacita yang sangat mendalam atas kepergian sahabatnya yang terbilang mendadak tersebut.
Ketua DPC partai gerindra tanggamus itu juga berpesan agar, seluruh keluarga yang di tinggalkannya dapat tabah dan mengikhlaskan kepergian almarhum Joko Santoso, sahabat yang ia cintai tersebut.
“Mewakili keluarga besar DPC Gerindra Tanggamus dan DPRD Provinsi Lampung, saya ucapkan turut berdukacita atas wafatnya almarhum, semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT, meninggal dalam keadaan husnul khatimah dan keluarga yang ditinggal diberi keikhlasan dan kerabahan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung, Sudarman melalui pesan whatsapps nya mengatakan, beliau sempat duduk berdekatan dengan Joko Santoso di acara seremoni penanaman pohon yang dihadiri Forkompinda dan para penggiat lingkungan tersebut. Panitia menyiapkan sepeda motor untuk semacam turing naik dari tempat acara.
Menurut Sudarman, Joko Santoso sempat menawarkan diri untuk membonceng dirinya, tetapi Sudarman ingin mengendarai motornya sendiri.
Menurut Sudarman, sekitar 4 menit berkendara, Joko Santoso sempat minggir dan motornya roboh. Dugaan sementara mungkin Joko kelelahan, karena kemarin jam 1 siang baru sampai dari Jakarta, kebetulan dari tgl 9 -11 ada acara partai.
“Kalau gak salah, tanggal 8 Mei nya padahal baru pulang umroh. Jadi memang acara Mas Joko sangat luar biasa. Kita do’akan semoga diampuni semua dosanya dan Allah SWT beri tempat terbaik di sisi-Nya, Aamiin,” ungkapnya.
Kepergian Joko Santoso menyisakan duka yang sangat mendalam bagi sejumlah kalangan, baik kalangan keluarga, sahabat, para politisi, pejabat maupun pers, sehingga almarhum patut dijadikan suri tauladan atas kebaikannya. (Bay/jef/imo/tim)