“Perawat nantinya akan dibiayai melalui dana desa tersebut. Oleh karena itu program ini kedepannya bisa dapat berjalan demi pelayanan masyarakat di desa-desa terpencil,
PAMUNGKAS INDONESIA, LAMPUNG – Dana desa sebesar Rp. 2,3 Triliun ke 13 kabupaten/kota Provinsi Lampung siap digunakan untuk membiayai operasional perawat di desa yang akan membina posyandu, penanganan covid, stunting dan bidang kesehatan lainnya.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemerintahan Masyarakat Desa dan Transmigrasi Provinsi Lampung, Zaidirina, Senin (11/4/2022).
Ia menjelaskan terkait pernyataan Pak Gubernur Lampung Arinal Djunaidi soal program satu perawat masuk desa sudah kita koordinasi ke pihak-pihak desa di kabupaten/kota.
“Perawat nantinya akan dibiayai melalui dana desa tersebut. Oleh karena itu program ini kedepannya bisa dapat berjalan demi pelayanan masyarakat di desa-desa terpencil, ” ucap Zaidirina
Saat ini, lanjut dia, penyaluran transfer dana desa ke kabupaten/kota sudah dilakukan dengan tahap pertama sekitar 40 persen. Nantinya tahap kedua 40 persen dan terakhir tahap ketiga 20 persen tahun 2022, “tambahnya
Sebelumnya, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta program satu perawat satu desa bisa dijalankan demi meningkatkan pelayanan bagi masyarakat menuju Provinsi Lampung Sehat” Lampung Berjaya Indonesia Hebat.
“Program satu perawat satu desa akan kita perhatikan. Kita gaji melalui anggaran dana desa.
“Saya akan bicarakan hal ini dengan Kepala Daerah bagaimana perawat bisa diberikan perhatian, “kata Arinal saat menghadiri Pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Lampung Periode 2022-2027, di Ballroom Swissbell Hotel, Kamis (31/03/2022) beberapa hari lalu.
Menurut, Gubernur Arinal Pemerintah berkomitmen memberikan perlindungan bagi perawat saat menjalankan tugas, memberikan perhatian yang bekerja di fasilitas kesehatan masyarakat, terutama yang bertugas di daerah terpencil, kepulauan terluar, perbatasan atau daerah rawan konflik.
“Kita akan meningkatkan SDM perawat untuk semakin unggul & kompetitif terutama dalam menghadapi revolusi industri 4.0 yang menuntut perawat untuk lebih mengenal teknologi khususnya dalam bidang kesehatan, demi meningkatkan kompetensi dan keterampilan calon perawat sesuai kebutuhan pasar global, serta sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan perawat, “ungkapnya. (PI/Feb)