Bupati Lambar Parosil Apresiasi Langkah Gubernur Lampung Tertibkan Perambah di TNBBS

Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus. Foto ist

Lampung, pamungkasindonesia.id– Dalam kunjungan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan jajaran Komandan Korem 043/Gatam, Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, dan Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika ke Kecamatan Suoh, Liwa, Kabupaten Lampung Barat, Minggu (27/4/2025).

Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, menyampaikan apresiasi atas perhatian Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan jajaran terhadap persoalan perambahan serta konflik satwa liar di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

“Dalam kesempatan ini, saya mewakili masyarakat Lampung Barat mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pak Gubernur beserta jajaran. Persoalan ini sudah berlangsung bertahun-tahun, bahkan sempat memuncak pada tahun 2023,” ujar Parosil saat mendampingi kunjungan Gubernur.

Parosil mengingatkan bahwa konflik antara manusia dan satwa, seperti harimau, sering kali terjadi akibat ulah manusia yang merusak habitat alami satwa, baik melalui perambahan, penjeratan, maupun perusakan sumber makanan satwa.

“Jika berbicara tentang konflik dengan satwa liar, pasti bermula dari manusia. Mereka telah mengganggu habitat tempat hidup dan sumber makanannya,” tegasnya.

Bupati juga mengingatkan peristiwa anarkis pada tahun 2023, ketika masyarakat sempat membakar aset pemerintah berupa kantor kehutanan akibat memuncaknya ketegangan dengan satwa liar.

Parosil bersyukur dengan kehadiran Gubernur di tengah masyarakat TNBBS untuk mencari solusi atas persoalan tersebut.

Selain itu, Ia juga mengapresiasi fokus Gubernur terhadap peningkatan infrastruktur di daerah perbatasan taman nasional, termasuk pembangunan jalan menuju wilayah Tua, yang kini sudah mulai dikerjakan.

“Pak Gubernur sangat fokus pada perbaikan infrastruktur. Ini sejalan dengan program prioritas nasional, yaitu ketahanan pangan,” ujar Parosil.

Ia mengungkapkan bahwa luas lahan pertanian di kawasan Tua mencapai sekitar 4.000 hektare, namun masih terkendala alat pertanian modern.

BACA JUGA:  DPRD Lampung Geram, Perhelatan PRL Tidak Ada Musisi Lokal

“Saat ini, petani di sini baru mampu menanam padi dua kali setahun. Kalau nanti tersedia alat pengering (dryer) dan combine harvester, saya optimis petani bisa tanam tiga kali dalam setahun,” jelasnya.

Parosil menutup sambutannya dengan kembali berterima kasih kepada Gubernur, Kapolda, Danrem, dan seluruh pihak yang telah mendukung upaya penyelesaian masalah di TNBBS. (By)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *