LAMPUNG, PAMUNGKASINDONESIA.ID – Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menghadiri secara langsung Tabligh Akbar dalam rangka Halal Bihalal Masyarakat Tanggamus bersama Ustadz Prof. H. Abdul Somad, Lc., D.E.S.A., Ph.D yang akrab dikenal sebagai UAS.
Acara Tabligh Akbar tersebut digelar di halaman Masjid Agung Nurul Faizin Komplek Islamic Center, Kotaagung, Tanggamus, pada sabtu (26/04/2025).
Turut serta dalam rombongan Ustadz Abdul Somad yakni Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, ayahanda dari Gubernur Lampung Faisol Djausal dan Ketua Komisi IV DPRD Lampung yang juga merupakan Ketua DPC Partai Gerindra Tanggamus Mukhlis Basri.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Tanggamus H. Moh. Saleh Asnawi, Wakil Bupati Tanggamus Agus Suranto, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanggamus Hj. Siti Mahmuda Saleh, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanggamus, Anggota DPRD Provinsi Lampung AM. Syafi’i, Ketua DPRD Tanggamus Agung Setio Utomo, unsur Forkopimda Kabupaten Tanggamus, Sekretaris Daerah, Ketua Dharma Wanita Persatuan, Anggota DPRD Tanggamus, Kepala OPD serta para tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kabupaten Tanggamus.
Ribuan masyarakat yang hadir memadati halaman Masjid Agung Nurul Faizin Komplek Islamic Center Tanggamus terdiri dari berbagai kalangan usia, seluruh jemaah tersebut terlihat begitu khusyu’ mendengar siraman ilmu yang sesekali dibalut dengan senda gurau oleh da’i yang mendapat gelar Datok Seri Ulama Setia Negara tersebut.
Wakil Gubernur Lampung pun turut menyampaikan salam takzim dan ungkapan terimakasih kepada ulama asal Riau tersebut. Dirinya berharap kehadiran UAS dapat menjadi salah satu asbab turunnya keberkahan untuk Tanggamus, Lampung dan seluruh masyarakat.
Mengawali tausiahnya, UAS menyebut bahwa nama Kabupaten Tanggamus merupakan akronim dari Tangga Menuju Surga. Dia pun berkelakar, bagi siapa saja yang ingin masuk surga, maka harus datang terlebih dahulu ke Tanggamus.
”Saya selalu berdoa untuk masuk surga. Tapi, baru tahu kalo tangganya ada di Lampung, tepatnya di Tanggamus. Tanggamus kepanjangan dari Tangga Menuju Surga. Surga itu ada diatas. Jadi, kalau ada yang bingung mencari tangganya maka datang ke Tanggamus,” kata UAS.

UAS juga mengatakan tangga itu multifungsi. Mau masuk ke masjid harus menggunakan tangga. Mau naik ke atas pentas panggung harus menggunakan tangga. Bahkan, untuk masuk ke dalam surga pun harus ada tangganya.
Oleh karena itu, dalam tausyiahnya Ustadz Abdul Somad menyampaikan pesan mengenai lima anak tangga menuju surga.
Ia mengatakan, anak tangga menuju surga yang pertama adalah kalimat tauhid, Lailahailallah. Tiada tempat menyembah, meminta, dan bergantung kecuali hanya kepada Allah.
”Mengingat Allah SWT adalah kunci untuk meraih keberkahan, ketenangan jiwa, dan keselamatan di dunia dan akhirat. Dengan selalu mengingat Allah, kita akan terhindar dari godaan, kesulitan, dan bahaya,” ungkapnya.
Cara yang efektif untuk mengingat Allah SWT yaitu Zikir, dengan berzikir, kita akan merasa lebih dekat dengan Allah dan mendapatkan ketenangan jiwa.
Anak tangga yang kedua, lanjutnya, percaya kepada Nabi Muhammad SAW. Meskipun orang tersebut beriman dan percaya kepada Allah SWT tetapi tidak percaya atas kenabian Rasulullah Muhammad SAW, maka imannya ditolak.
”Tidak sah masuk Islam kalau tidak menyebut namanya (Muhammad SAW), tidak sah sholatnya kalau tidak menyebut namanya, tidak sah adzan nya kalau tidak menyebut namanya (Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah), tidak sah do’anya kalo tidak menyebut namanya (Washolatu wassalamu ala asrofil anbiya wal mursalin),” ujar UAS.
Diterangkan UAS, banyak keuntungan dalam bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Barang siapa yang bersholawat satu kali, maka akan mendapat 10 kebaikan, diangkat 10 derajat kemuliaan, 10 dosa dihapuskan.
”Tapi, ingat yang dihapuskan itu dosa, hutang tidak. Jangan pulang dari sini ditagih hutang bilang sudah dihapus,” guyonnya yang sontak disambut ketawa dari jama’ah yang hadir.

Cinta kepada Nabi Muhammad bukan hanya sekadar ungkapan kata-kata, tetapi suatu bentuk penghormatan dan ketaatan kepada ajaran-Nya.
Ustadz Abdul Somad menyampaikan bahwa cinta kepada Nabi Muhammad bukan hanya tanggung jawab seseorang terhadap dirinya sendiri, tetapi juga merupakan fondasi kebahagiaan dalam kehidupan dan akhirat.
“Semua harta dan hubungan di dunia ini akan terpisah di hari kiamat, tapi cinta kepada Nabi akan menjadi penolong kita,” ujarnya.
Lalu anak tangga menuju surga selanjutnya yaitu sholat. Dia menjelaskan, bahwa sholat adalah tiang agama yang harus ditegakkan, serta sholat adalah amalan pertama yang akan dihisab pada hari kiamat. Apabila sholat kita baik, maka amal lainnya pun akan baik. Namun, apabila sholat kita rusak, maka amalan lainnya juga akan rusak.
”Shalat bukan sekadar kewajiban, tetapi juga jalan menuju keberkahan dan ketenangan hidup. Allah SWT telah menjanjikan bahwa orang yang menjaga shalatnya akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat,” jelasnya.
UAS mencontohkan Masjid Agung Nurul Faizin nampak bagus dan megah apabila tiangnya kokoh. Selain itu, panggung dan tenda yang digunakan para jamaah bisa tegak berdiri lantaran terdapat tiang sebagai penyangga, apabila tiang tersebut roboh, maka akan hancur dan roboh.
Begitu pula dengan agama, jika umat Islam tidak melaksanakan sholat, maka amal ibadah lain seperti sedekah, puasa, haji dan umroh akan hilang melayang percuma.
Ia mengajak jamaah untuk meramaikan masjid dengan menegakkan sholat berjamaah. Menurutnya seseorang yang tidak sholat percuma walaupun punya harta melimpah dan rumah yang mewah.
”Saya yakin bapak ibu yang hadir disini rajin sholatnya yang akan menghidupkan masjid Nurul Faidzin. Menghidupkan masjid yang ada di Lampung, dan yang ada di Tanggamus, tidak ada gunanya kekayaan dan rumah besar jika tidak melaksanakan sholat,” ujarnya.
Sedangkan anak tangga yang keempat, yaitu ibadah harta. Ibadah harta wajib namanya zakat dan yang sunnat disebut shodaqoh.
Shodaqoh merupakan amalan ibadah yang dilakukan dengan cara menyisihkan harta di jalan Allah SWT. Banyak orang berpikir bahwa dengan bershidaqoh, kita memberikan manfaat kepada orang lain. Padahal sebetulnya, justru memberikan manfaat kepada diri sendiri dan memiliki banyak keutamaan.
UAS mengisahkan ketika seorang mengalami sakaratul maut, dan berandai-andai dikembalikan ke muka bumi sedetik saja pasti ia bershodaqoh. Karena salah satu keutamaan shodaqoh yaitu meringankan sakaratul maut.
“Jadi bapak bupati, sehabis acara ini buat Perda agar pegawai bersedekah dan membayar zakat di Baznas Kabupaten Tanggamus,” ajaknya.
Terakhir, anak tangga yang kelima yaitu menjaga tali silaturahmi. UAS mengingatkan jamaah agar selalu menjaga silaturahmi. Mereka yang menjalin tali silaturahmi dengan sesamanya akan dicintai Allah SWT. Sebaliknya, pemutus silaturahmi sangat dibenci oleh Allah. Selain dibenci oleh Allah, mereka yang memutus tali silaturahmi tidak akan mendapatkan rahmat.
UAS pun menuturkan meskipun ibadah yang empat tadi sudah dilakukan tetapi suka menyakiti istri, menganiaya tetangga, dan memutuskan hubungan silaturahmi, maka belum juga mendapat jaminan masuk dalam surga.
“Menyambung tali silaturahmi tidak harus menunggu momen tertentu, hal tersebut bisa dilakukan kapan saja bukan hanya saat momen Idul Fitri, kebetulan dibulan syawal namanya halal bihalal, apa maksud halal bihalal? Maksudnya, setelah ini kita tidak ada sangkutan-sangkutan lagi. Setelah pulang halal bihalal, hati kita putih bersih, InsyaAllah,” ucapnya.
UAS menjelaskan tidak akan masuk surga orang yang tidur dalam perut kenyang tapi tetangganya kelaparan. Tidak masuk surga orang yang tidak peduli dengan jiran tetangga, tidak perhatian sama orang, tidak pernah memikirkan perasaan orang lain. Jangan hanya sekedar pandai, jangan sekedar pintar tapi juga harus peka terhadap perasaan orang lain.
”Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk selalu menjalin hubungan sosial dengan sekitar tanpa membeda-bedakan.nBegitu indahnya Islam mengajarkan kita untuk tetap menjaga hubungan baik dengan sesama,” ujarnya.
UAS mengakhiri tausyiahnya dengan sebuah pantun ”galah patah bisa disambung, kaca retak bisa di rekat. Hati sakit kemana obat akan dicari. Maka jagalah hati jangan sampai sakit hati.
Kegiatan Tabligh Akbar ditutup dengan doa oleh Ustadz Abdul Somad. (Jef/imo/yhs/bdh)