Jalan Harapan di Tanah Sai Bumi Ruwa Jurai

Terimakasih, Pak Mirza

Hujan baru saja reda di Desa Surakarta, Kecamatan Abung Timur, Lampung Utara. Asap tipis mengepul dari tanah basah, bercampur dengan aroma khas yang menguar ke udara. Jalanan becek, penuh lubang dan genangan air, seakan menjadi saksi bisu perjuangan warga desa.

Di tepi jalan, seorang pria paruh baya berdiri dengan wajah termenung. Tatapannya menerawang jauh ke depan, menakar harapan yang semakin menipis.

“Pak Udin, mau ke kota lagi?” tanya seorang pemuda bernama Budi, yang tengah menuntun motornya dengan susah payah melewati jalan berlumpur.

“Iya, Bud. Aku mau ke pasar beli pupuk,” jawab Pak Udin sambil menghela napas. “Tapi lihat ini, jalan makin rusak, susah dilewati.”

Budi mengangguk, memahami keluhan pria itu. Desa Surakarta sudah lama menderita akibat infrastruktur jalan yang buruk. Setiap musim hujan, jalanan berubah menjadi kubangan lumpur, sementara di musim kemarau, debu tebal berterbangan hingga masuk ke rumah-rumah warga.

Namun, tahun ini ada secercah harapan.”Gubernur Lampung yang baru, Pak Mirza, katanya menjadikan pembangunan infrastruktur jalan sebagai prioritas utama,” kata Budi dengan nada antusias.

Pak Udin menoleh dengan raut penasaran. “Masa, Bud?”

“Iya, Pak. Aku dengar dari berita, beliau akan melakukan groundbreaking pembangunan ruas jalan di desa kita!”

Pak Udin tersenyum tipis. Meski masih ada keraguan, harapan mulai tumbuh di hatinya.

Harapan yang Menjadi Nyata

Beberapa bulan kemudian, kabar gembira itu benar-benar sampai ke telinga warga. Desa Surakarta akan mendapatkan perbaikan jalan!

“Kenapa ramai sekali, Din? Yuk kita lihat!” ujar seorang warga lain yang penasaran.

Ternyata, Gubernur Lampung Pak Mirza dan Bupati Lampung Utara, Pak Hamartoni, tiba-tiba datang bersama rombongan ke Desa Surakarta. Suasana desa mendadak lebih hidup.

BACA JUGA:  Alasan Fundamental Memilih RMD

Terlihat para pekerja konstruksi mulai berdatangan, membawa alat berat dan bahan bangunan. Bunyi mesin ekskavator menggema, pertanda pekerjaan segera dimulai.

Pak Udin berdiri tak jauh dari kerumunan, menyaksikan proses groundbreaking yang menjadi tanda bahwa jalan Desa Surakarta akan segera diperbaiki.

“Aku tidak pernah menyangka, akhirnya desa kita diperhatikan juga,” gumamnya penuh syukur.

Budi yang berdiri di sampingnya mengangguk setuju. “Kalau jalan ini sudah jadi, kita nggak perlu lagi bersusah payah kalau mau ke kota. Ekonomi desa pasti juga membaik!”

Anak-anak bisa berjalan tanpa takut terpeleset, kendaraan bisa melintas tanpa harus terjebak lumpur. Desa Surakarta terasa seperti mendapatkan kehidupan baru.

“Ternyata, harapan itu masih ada,” bisik Pak Udin sambil mengucapkan terima kasih dalam hati kepada Pak Gubernur.

Kini, warga Desa Surakarta bukan lagi bagian dari daerah yang tertinggal. Mereka telah menjadi bagian dari Lampung yang terus berkembang—melaju bersama jalan harapan yang baru saja terwujud.

 

Penulis Bayumi Adinata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *