LAMPUNG,PAMUNGKASINDONESIA.ID– Mantan Gubernur Lampung periode 2019-2024, memilih jalur infrastruktur sebagai pijakan utama. Meski di balik hiruk-pikuk pembangunan, ada kerja keras yang sering kali tak terlihat. Bahkan dimasa beliau (Arinal Djunaidi) infrastruktur jalan banyak diperbaiki dengan baik.
Penanganan infrastruktur jalan
di masa Pak Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang dulu kondisinya semua rusak berat. Sekarang sudah mulus di beberapa wilayah di Provinsi lampung.
Oleh karena itu, dengan penuh keyakinan, ia menyampaikan bahwa 76 persen pembangunan jalan di Lampung sudah rampung. Jalan-jalan itu kini didominasi rigid beton, sebuah fondasi yang ia yakini mampu menopang ekonomi wilayah.
Dalam pandangan Eko Budi Sulistio, pengamat kebijakan publik dari Universitas Lampung (Unila), pencapaian ini bukan sekadar angka di atas kertas.
Ada dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat. Jalan yang baik, menurut Eko, tak hanya soal aksesibilitas, tapi juga tentang keberlanjutan ekonomi. Distribusi barang menjadi lebih efisien, sektor pertanian bergerak lebih leluasa, dan roda perekonomian daerah berputar lebih cepat.
“Banyak jalan yang diperbaiki, baik jalan provinsi maupun kabupaten. Infrastruktur yang memadai memang mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Eko.
Ia menambahkan, meski kondisi jalan di Lampung sempat menjadi sorotan nasional, langkah cepat pemerintah provinsi menunjukkan hasil nyata. Lampung bergerak maju, meski kritik sempat menghantam dari berbagai sisi.
Namun, Eko juga memberikan catatan penting. Perbaikan jalan harus dilanjutkan. Pembangunan tak boleh berhenti di angka 76 persen.
Siapapun pemimpin berikutnya, tanggung jawab ini tak boleh diabaikan. Lampung, dengan segala potensinya, membutuhkan infrastruktur yang merata agar setiap sudut wilayahnya bisa terhubung, dan setiap warga bisa merasakan kemajuan yang sejati.
Di tengah segala tantangan, Arinal tak menyerah. Dengan mata yang penuh keyakinan, ia menatap masa depan Lampung. Dalam visinya, tak hanya jalan yang akan dibangun.
Ada rencana besar—jalur kereta yang akan membelah jalan tol dan dua pelabuhan baru yang akan menjadikan Lampung sebagai gerbang ekonomi Sumatera.
“Insyaallah kita akan bangun kereta api dari Bakauheni ke Palembang di tengah-tengah jalan tol,” ucapnya.
Janji itu tak main-main. Arinal bahkan menyebut sudah ada investor yang siap mendukung, hanya menunggu kepastian dirinya dan Satono dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur.
“Jika kita menang, pembangunan ini bisa segera dimulai. Tapi jika tidak, jangan salahkan saya,” ungkapnya, setengah bercanda namun sarat makna.
Tak hanya infrastruktur, sektor pertanian juga menjadi perhatian Arinal. Ia berkomitmen menjadikan Lampung sebagai lumbung pakan nasional.
Bukan janji yang kosong, karena Arinal sudah membuktikan kemampuannya dalam memajukan sektor pertanian selama periode kepemimpinannya.
Kini, dengan optimisme yang tak surut, ia ingin membangun dari desa, memperkuat akar-akar pertumbuhan di Lampung.
Dalam keheningan di antara setiap pernyataan, terselip harapan. Harapan bahwa pembangunan yang telah dimulai ini akan terus berjalan, bahwa langkah-langkah kecil yang diambil hari ini akan menjadi lompatan besar bagi masa depan Lampung. (*)