PAMUNGKAS INDONESIA.ID – Menanggapi pemadaman listrik di Lampung dan sebagian wilayah Sumatera bagian selatan pemerhati kebijakan publik yang juga putera lampung : Benny N.A Puspanegara angkat bicara.
Benny meminta Menteri BUMN Eric Thohir segera mengambil langkah dengan mengevaluasi kinerja PLN disana mencopot dan mengganti orang-orang nya, sekarang bukan era nya penjelasan terus, tetapi era pelayan terbaik dengan sistem dan SDM yang terus ditingkatkan.
Untuk urusan hajat hidup orang banyak tidak bisa ditolerir, masyarakat telat bayar listrik tetap kena denda atau diputus tidak bisa juga diganti dengan penjelasan dan minta maaf, nanti saat lebaran saja minta maafnya.
Mereka yang disana pastinya orang-orang pilihan, berpengalaman, backgroundnya juga pasti bagus. Gaji dan tunjangan juga besar, ditambah lagi fasilitas lainnya dari dari Negara yang semua itu lancar-lancar saja. Tidak pernah padam seperti Listrik, makanya layak diganti kalau tidak becus, “tambah praktisi hukum ini.
PLN seharusnya bisa mengambil pelajaran dari peristiwa beberapa tahun lalu. Saat pemadaman listrik total pulau jawa dan sekitarnya. Presiden marah dan meminta dengan tegas untuk tidak terulang lagi. Hal itu disampaikan Presiden langsung kepada Dirut dan pejabat pejabat utama PLN.
Peristiwa ini jelas pengabaian perintah Presiden, dan baru beberapa hari kemarin Presiden berkunjung ke lubuk linggau, lahat dan sekitarnya seharusnya kunjungan itu menjadi motivasi mereka.
Sekali lagi saya meminta Menteri BUMN segera menyelesaikan dengan mengevaluasi kinerja PLN diwilayah Sumatera bagian selatan karena sangat merugikan masyarakat, kalau progresnya lambat saya akan laporkan ke Istana, ” pungkas Benny yang Sekjen Bangsawan Muda Indonesia itu.
Sementara itu, dampak pemadaman listrik dirasakan oleh masyarakat. Lampung Corruption Watch (LCW) meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan kompensasi kepada konsumen akibat padamnya listrik di sejumlah wilayah di Lampung dan sekitarnya.
Ketua LCW Juendi Leksa Utama mengungkap banyak masyarakat yang merugi akibat pemadaman massal ini.
“Meminta PT PLN memberikan kompensasi pada konsumen,” kata Juendi.
Juendi menjelaskan, kerugian masyarakat tentunya terjadi secara material, khususnya para pelaku usaha.
“Bukan hanya merugikan konsumen residensial saja tetapi juga sektor pelaku usaha,” ujar dia.
Pemadaman yang mengganggu para pelaku usaha, bisa jadi, kata Juendi, berdampak pada investasi.
Ia juga menjelaskan bahwa PLN Lampung memiliki beberapa pasokan daya listrik yang cukup. Seperti PLTU Tarahan berkapasitas 200 MW, PLTU Sebalang 100 MW, serta beberapa bendungan yang ada di Provinsi Lampung memiliki kapasitas daya cukup.
Hingga saat ini masyarakat Lampung, khususnya Kota Bandarlampung mengalami mati Lampu selama 12 jam.
Diketahui Provinsi Lampung mengalami blackout. Informasi dari PLN UID Lampung, listrik padam akibat gangguan transmisi SUTT 275 kV Lubuk Linggau-Lahat sehingga semua jaringan listrik padam pada Selasa (4/6/2024), pukul 11.00 WIB.
Tak hanya di Provinsi Lampung, pemadaman listrik juga terjadi di sebagian wilayah Sumatera Bagian Selatan. Hingga pukul 13.14 WIB, jaringan belum normal kembali. Sebagian usaha terkait listrik lumpuh.
PLN UID membenarkan terjadi pemadaman listrik akibat gangguan transmisi SUTT 275 KV Linggau-Lahat sehingga berdampak pada sistem kelistrikan di wilayah Sumsel, Jambi, dan Bengkulu.
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Lampung Darma Saputra, menjelaskan, PT PLN tengah bergerak cepat mengatasi gangguan kelistrikan yang tengah terjadi saat ini
PT PLN (Persero) tengah bergerak cepat mengatasi gangguan kelistrikan yang terjadi pada sejumlah jaringan transmisi di Pulau Sumatra.
Ratusan personel PLN telah diterjunkan ke lapangan guna menelusuri penyebab gangguan agar segera memulihkan kembali sistem kelistrikan yang terdampak. (Bay/*)