LAMPUNG, PAMUNGKASINDONESIA.ID – Banyaknya permasalahan kinerja pimpinan rektorat Universitas Lampung (Unila). Mahasiswa melakukan kegiatan gelar aksi 1000 lilin dihalaman kampus setempat, pada Selasa (7/5/2023) malam.
Aksi 1000 lilin dipilih karena lilin melambangkan ‘harapan dan pengorbanan’.
Aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa ini, adalah sebagai bentuk refleksi terhadap kinerja berbagai pihak di Unila, baik pihak birokrasi, tenaga pendidik, staf-staf dan juga keadaan kehidupan mahasiswa/kampus pada saat ini.
“Saya berharap dengan adanya aksi seribu lilin ini menjadi evaluasi proyeksi seluruh civitas akademik Unila untuk menuntaskan segala permasalahan ataupun isu yang bertebaran,” kata Alvin Rahmat Dhani selaku Wakil ketua BEM UNILA 2024 dikutip lampung.viva.co.id
Selain dari aksi 1000 lilin, kata Wakil Ketua BEM, ada juga mimbar bebas untuk seluruh mahasiswa unila untuk menyampaikan segala keresahannya dan harapannya untuk kampus Unila.
“Bagi saya menjadi mahasiswa Unila adalah kebanggan begitupun sejatinya yang saya rasakan,saya bangga dan cinta universitas lampung sehingga saya tak mau ada luka dan historis yang menjadi mimpi menyeramkan bagi seluruh mahasiswa Unila,” ujar dia.
BEM Unila, lanjut Alvin, kembali memutuskan untuk bergerak menyuarakan keresahan dari berbagai hal dalam kampus yang belum tuntas.
“Ucapan Bela sungkawa terhadap hilangnya kepercayaan mahasiswa terhadap janji-janji penyelesaian semua masalah pimpinan rektorat,” tandasnya.
Sayangnya aksi ini tidak terekspos oleh beberapa media. Aksi ini bentuk kekecewaan mahasiswa Unila terhadap kinerja pimpinan rektorat. Semenjak kampus Unila di pimpin rektor Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani banyak permasalahan terjadi di Kampus kesayangan masyarakat Lampung ini. Dari fasilitas, pembangunan dan lainnya. (*)
