Tanggamus, pamungkasindonesia.id – Dalam rangka lakukan penanganan Inflasi Daerah di Kabupaten Tanggamus, Dinas Pertanian lakukan kegiatan Gertak Mata Babe di depan balai BPP Kotaagung, Rabu (31/01/2024).
Hadir dalam kegiatan tersebut Pj.Bupati Tanggamus Mulyadi Irsan, Kadis Pertanian Catur Agus Dewanto, Camat Kotaagung Pusat Erlan Deni Saputra, Lurah Baros Nanak Supriadi, Lurah Pasar Madang Mega Sari, Lurah Kuripan Rio Iskandar dan BPP Kecamatan.
Gertak Mata Babe atau (Gerakan Serentak Menanam Bawang dan Cabai) sendiri, merupakan seruan dari kegiatan yang dilakukan oleh dinas Pertanian untuk masyarakat dalam upaya tangani inflasi daerah, khususnya di Kabupaten Tanggamus.
Kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu, membuat kondisi daerah membutuhkan trobosan baru dalam hal menyikapi inflasi tersebut, diantaranya melalui program yang dinamai Gertak Mata Babe.
Dinas pertanian Kabupaten Tanggamus, dalam hal ini secara serentak lakukan minimal didua puluh kecamatan yang ada.
Kegiatan tersebut secara masal dilakukan, sebab bukan hanya bagian dari tugas pemerintah daerah melainkan juga tugas dari masyarakat, untuk memanfaatkan pekarangan depan rumah dengan menanam cabai dan bawang, menggunakan media tanam polybag.
Pada kesempatan itu, Pj. Bupati Tanggamus Mulyadi Irsan, dalam sambutan nya menerangkan, jika faktor inflasi disebabkan oleh permintaan terhadap barang dan jasa melebihi pasokan yang tersedia, harga-harga cenderung naik karena penjual dapat mengenakan harga yang lebih tinggi untuk memanfaatkan situasi tersebut.
“Penanaman Cabai dan Bawang sangat bagus dilakukan, karena dua bahan pokok ini merupakan salah satu kebutuhan ibu-ibu sehari-hari dalam memasak, selain itu juga dapat di tanam di lahan yang luas untuk dijadikan produksi lalu kemudian dijual dipasar,” ucapnya.
Sementara, Kepala dinas Pertanian menambahkan jika dua komuditas pokok antara bawang dan cabe ini adalah penyabeb inflasi yang sejatinya harus selalu dirapatkan, hadirlah kegiatan Gertak Mata Babe ini, menjadi solisi agar masyarakat sadar untuk memanfaat baik pekarangan rumah, maupun lahan pribadi.
“Seperti yang disampaikan oleh Pj.Bupati tadi, kalo cabe dan bawang bisa disediakan oleh rumah tangga, kenapa harus membeli yang tadinya uang untuk beli cabe dan bawang, bisa dibelikan yang lain,” tambahnya.
Selanjutnya tiap kecamatan pasti ada keterlibatan Punyuluh, KWT, Poktan dan ibu -ibu PKK dalam kegiatan ini. Sebab dari semua elemen setiap hari senin kita selalu adakan pembahasan tentang Inflasi,” tutup Kadis. (Bay/bdh)