“Jangan pernah merasa minder meski kita anak desa dan bukan berasal dari kalangan berada. Sukses dengan perjuangan sendiri serta dukungan keluarga dan sahabat, itulah saat yang paling bahagia”
PAMUNGKAS INDONESIA, KALIMANTAN TENGAH – Riko Porwanto seorang anak desa yang lahir di Desa Tanjung Jariangau, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah, pada tanggal 29 Desember 1980 kini menjadi Wakil Bupati Lamandau mendampingi Bupati Hendra Lesmana.
Menjadi pemimpin orang nomor dua di Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah membuat dirinya sangat bersyukur. Jangan pernah merasa minder, meski kita anak desa dan bukan berasal dari kalangan berada.
“Sukses dengan perjuangan sendiri serta dukungan keluarga dan sahabat, itulah saat yang paling bahagia, ” ucap Riko
Dia sendiri merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Terlahir sebagai anak petani, membuatnya termotivasi saat menyaksikan kondisi keterbelakangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur di pedalaman Mentaya Hulu.
“Hal ini membuat saya terketuk hati untuk bersekolah demi meraih cita-cita dan harapan, dengan modal semangat berjuang dan tekad baja untuk sukses demi pembangunan daerah, juga membahagiakan kedua orang tua dan keluarga,” bisik hati nuraninya.
Dengan penuh tekad dan semangat, akhirnya Riko nekat merantau melanjutkan pendidikan ke Universitas Palangka Raya, Jurusan Teknik Sipil, pada tahun 1999, sembari mengikuti tes penerimaan praja STPDN. Berkat usaha yang sungguh-sungguh dan juga doa serta restu kedua orang tuanya, akhirnya la diterima dan mengikuti pendidikan di kesatrian STPDN, Jatinangor, dalam kurun waktu 1999 – 2003,” papar dia

Riko lahir dan dibesarkan oleh kedua orang tuanya, Ambrin Sahibul dan Pujiati. la mengenyam bangku sekolah dari SD hingga SMA di tempat kelahirannya, Mentaya Hulu. Hingga kemudian melanjutkan pendidikan Jatinangor. Menikah dengan Saridah, Riko dikaruniai seorang anak laki-laki yang benama Sarip Ahmad Umara Asidig.
Kejenjang STPDN, kedinasan di tak hanya berprestasi dalam hal akademik, anak desa ini juga aktif berorganisasi. Dimulai dari pengurus OSIS, Resimen Mahasiswa, Pramuka, Perbakin, PAM1INGKAS (Ikatan Keluarga Purna Praja STPDN Angkatan 11).
Pengalaman berorganisasi ini yang kelak menjadi bekal penting perannya di panggung politik dan pengabdian kepada masyarakat luas.
“Meniti Karir Hingga Menjadi Wakil Bupati Lamandau”
Setelah lulus dari STPDN. “Saya mendapatkan SK dari Sekjen Depdagri dan ditempatkan di Kabupaten Lamandau pada tahun 2003. Kenang Dari sinilah karir dan pengabdiannya sebagai abdi negara dimulai.
Selanjutnya, Saya (Riko) bertugas menjadi ASN berbagai posisi dan penempatan tugas dilaluinya hingga menjadi Wakil Bupati Lamandau periode 2018 – 2023, sebagaimana terangkum dalam kilas balik di bawah ini:
*PNS golongan (llI/a) bertugas di Bagian Hukum dan Organisasi Setda Lamandau tahun 2003- 2005.
*Seklur Nanga Bulik tahun 2005-2008.
*Kasubag Protokol Setda tahun 2008.
*Kasubag Umum Setda tahun 2008-2011.
*Kabid Pemberdayaan Masyarakat desa di BPMD 2011-2014.
*Camat Menthobi Raya tahun 2014-2017.
*Camat Sematu Jaya tahun 2017
*Calon Wakil Bupati Lamandau tahun 2018: *Wakil Bupati Lamandau periode 2018-2023.

Demikian sekelumit riwayat hidup saya (Riko Porwanto). Sosok muda yang menginpirasi. “Saya berharap, kisah hidup menjadi motivasi bagi S.STP lainnya.
Meniti Karir Hingga Menjadi Wakil Bupati generasi muda untuk terus berkarya demi kemajuan bangsa.
“Jangan pernah merasa minder meski kita anak desa dan bukan berasal dari kalangan berada. Sukses dengan perjuangan sendiri serta dukungan keluarga dan sahabat, itulah saat yang paling bahagia,” pungkas salah satu anggota PAMIINGKAS Kalimantan ini. (Red/PI)