LAMPUNG, PAMUNGKAS INDONESIA.ID -Pantaskah Hanan A.Rozak calon Gubernur Lampung yang diusul partai Golkar disematkan “kacang lupa kulitnya”.
Yok, kita bahas salah seorang pejabat dilingkungan Pemprov Lampung yang menduduki jabatan Eselon III di salah satu dinas mengatakan bahwa Hanan A.Rozak di saat Arinal Djunaidi menjabat sebagai Gubernur Lampung selalu menemani Arinal Djunaidi.
Dia pun menjelaskan bahwa Hanan juga terpilih sebagai Ketua KTNA Provinsi Lampung mendampingi Yusuf Sulfarano Barusman untuk membantu salah satu program 33 janji kerja yakni Kartu Petani Berjaya (KPB). Bukan hanya sekedar dulu kawan sekarang lawan politik.
“Hanan A.Rozak juga selalu mendampingi Gubernur Arinal Djunaidi saat kegiatan di daerah maupun di Provinsi. Saya melihatnya mas, “ujar sumber ini meminta namanya tidak dipublikasikan
Hanan A. Rozak pernah mensosialisasikan program Kartu Petani Berjaya (KPB) yang digaungkan oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam mengatasi Pandemi Covid-19.
“Program ini mengangkat desa agar menjadi lebih produktif termasuk menghasilkan sesuatu yang mendorong ke arah kesejahteraan masyarakat desa,” jelas Hanan pada saat itu di Kabupaten Tulang bawang.
Dirinya berharap agar program KPB ini dapat benar-benar dijalankan, selain untuk kesejahteraan petani juga mendukung pemerintah provinsi mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya serta mensukseskan pengembangan pertanian nasional dalam mengatasi pandemi.
“Program Kartu Petani Berjaya itu menjamin kesejahteraan petani, oleh karenanya saya sebagai anggota dewan yang merupakan penyambungan lidah, penyampai aspirasi rakyat hadir ke kampung-kampung agar betul-betul mengerti permasalahan disetiap kampungnya untuk dibawa ke Jakarta sebagai aspirasi para petani Tulangbawang,” terang Hanan.
Namun, kembali lagi perkataan sumber ini, namanya politik, tidak ada kawan abadi dan musuh abadi, yang ada hanyalah kepentingan sejati. Jadi, kalau hari ini kita melihat dulunya mereka sangat dekat, berkawan dan bergandengan sangat erat.
“Iya itulah politik mas, politik adalah seni untuk mencapai tujuan. Semoga tujuannya adalah untuk kepentingan daerah. Tak heran, jika kacang lupa kulitnya pun disematkan kepada Hanan A. Rozak, meski tak dilakukan secara lantang, alias masih malu-malu, ” tutur dia
Lantas,apakah semua ini murni hanya dikarenakan dukungan dari partai semata? Tentu saja tidak, ada faktor lain yang mendukung diantaranya adalah personal ability sang kandidat itu sendiri. Apa mungkin seseorang itu didukung jika personal ability-nya ternyata buruk. Dengan kata lain tak laku untuk dijual kepada khalayak. Karena sistem demokrasi kita adalah sistem dimana seseorang dipilih oleh masyarakat berdasarkan pilihan terbanyak. Dan faktanya, pencalonan kandidat untuk menjadi pejabat daerah juga berdasarkan elektabilitas dari hasil survei.
Setelah DPP Partai Golkar menunjuk Hanan A.Rozak dan Arinal Djunaidi sebagai calon Gubernur. Hanan pun tancap gas melakukan sosialisasi di berbagai daerah. Hanan melakukan kegiatan konser dangdut dibeberapa daerah.
“Selain itu, Hanan A.Rozak juga mengambil formulir pendaftaran di beberapa partai sebagai calon Gubernur.
Melihat Hanan A. Rozak melakukan kegiatan sebagai calon Gubernur. Ketua Partai Golkar Provinsi Lampung Arinal Djunaidi tidak banyak berkomentar. Silahkan saja, semua punya hak untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur, ” kata dia belum lama ini. (Bay)